Ini Cara Hamish Ajak Anak Muda Untuk Peduli Lingkungan
Isu lingkungan menjadi perhatian dunia belakangan ini. Dalam salah satu sesi talkshow-nya, pada Kamis (18/11), Ministry of Finance Festival 2021 (Mofest 2021) ikut membahas seputar gerakan pengelolaan sampah yang diinisiasi Octopus.ina serta dukungan pemerintah dalam menanggulangi pengelolaan sampah plastik, dengan tajuk “Mofest Talk: How Environmental Sustainability Impact The Economy”.
Octopus.ina merupakan Reverse Logistic Platform untuk produk Post-Consumer. Gerakan ini diinisiasi oleh Hamish Daud, seorang aktor yang juga Head of Marketing and Sustainability di platform Octopus.ina.
Hamish melihat perubahan dalam 30 tahun belakangan ini, kondisi laut sudah sangat berbeda, terumbu karang sudah berubah, populasi ikan menurun, dan polusi udara meningkat.
“Alam, lingkungan, lautan sudah memberikan banyak hal ke kita dan aku ingin kasih lihat ke anakku apa yang aku lihat, tapi aku hanya bisa membantu saja,” ucapnya.
Dari situ Hamish termotivasi ingin membuat formula dan sistem yang sustainable yang dapat membersihkan lautan dan alam, sekaligus membantu mendorong ekonomi dengan merancang ulang sistem pembuangan sampah. Melalui Octopus.ina, Hamish membantu menata kembali sistem circular economy untuk pemulung dan pengelolaan (reuse dan recycle) sampah tanpa harus ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Di Octopus.ina pemulung diberikan training, seragam, handphone, BPJS dan mengubah nama panggilan “pemulung” menjadi “pelestari”. Pendapatan mulai November lalu pelestari berhasil mendapat penghasilan sampai 10,4 juta dalam satu bulan. Saat ini sudah ada 9.600 pelestari di Makassar, Bali, dan Bandung.” jelas Hamish.
Pemerintah juga tidak tinggal diam dalam persoalan sampah plastik. Terkait penggunaan plastik, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No.83 tentang Sampah Laut yang diantaranya kebijakan EPR (extended producer responsibility) yang memberikan tanggung jawab ke produsen dengan 3 prinsip: reuse, reduce, and recycle, kebijakan Waste to energy project dimana sampah bisa menjadi energi melalui Pengolah Sampah Energi Listrik, serta dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sendiri yakni kebijakan Pengenaan Cukai Plastik pada produk plastik sekali pakai.
Fardhani Hamiputri Akhsan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menjelaskan, “Penerimaan cukai plastik ini akan dialokasikan sebagai pendanaan penanganan dampak lingkungan dan sebagai support inovasi produk-produk ramah lingkungan. Jadi, cukai plastik yang dipungut dari masyarakat akan dikembalikan lagi ke (untuk) masyarakat.” ungkapnya.