Kelas Komunita 7 : How to Become a Good Content Creator in 2023
Kebutuhan untuk menjadi content creator yang baik dan lihai menjadi alasan penyelenggaraan kelas komunita kali ini. Bekerjasama dengan kak Elly Husin, seorang communication specialist yang sudah berpengalaman dalam dunia komunikasi serta kak Pandu Dirgantara, seorang Head of Studio Director dari Narasi, Komunita akhirnya mengadakan Kelas Komunita dengan tema "How to Become a Good Content Creator in 2023". Kelas ini diadakan selama 2 hari (9-10 Desember 2022) yang dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama diadakan pada hari Jum'at malam yang diisi oleh kak Elly Husin dengan topik "Steps and Tips to Becoming a Good Storyteller", sedangkan sesi kedua diadakan pada hari Sabtu pagi yang diisi oleh kak Pandu Dirgantara dengan topik "Teknik Produksi Video yang Menarik Menggunakan Smartphone".
Sesi hari pertama dipandu oleh Kak Elly yang memaparkan bagaimana menjadi story teller yang baik dan bisa menarik perhatian audience. Storytelling is the art of telling the story memiliki makna bahwa bukan proses, teknik, metode, melainkan seni bertutur. Seni yang membutuhkan kreatifitas, visi, keterampilan, dan latihan. Cerita yang bagus dapat menarik perhatian, mengaduk emosi, dan dapat diingat dengan baik. Alasan storytelling itu penting yaitu menyederhanakan pesan, menyatukan, serta menginspirasi dan memotivasi. Ketika kita membuat storytelling ada hal yang harus diperhatikan yaitu asli, otentik, dan sederhana. Konten yang harus diperhatikan dalam membuat storytelling mengandung 5W1H.
Langkah memulai membuat storytelling diawali dengan mengenali audience, be honest (biar tidak dianggap plagiator), menciptakan karakter khasmu sendiri, jangan menyinggung orang lain, call to action (tujuan agar tersampaikan ke pembaca), dan pilih media cerita. Tips menceritakan cerita dengan menambahkan dialog yang mengandung hiperbola agar pembaca tertarik dengan isi ceritanya, gunakan bahasa yang tajam mewakili, deskriptif (pembaca agar bisa membayangkan ceritanya itu seperti apa), dan spesifik (jangan samar). Alur cerita diawali dengan perkenalan topik apa yang akan diangkat, memberikan konflik dalam cerita yang dibuat, dan jadikan solusi kepada para audiens. Selanjutnya kelas pun ditutup dengan closing statement dari Ka Elly,”Mudah-mudahan kekhawatiran tidak bisa membuat cerita yang menarik, seiring waktu dengan sering latihan makin lama semakin menarik”.
Pada hari kedua, kelas dimulai dengan pernyataan dari kak Elly yang cukup membangkitkan semangat para Komunitans bahwa masa depan ada di tangan para kreator. Hal tersebut semakin menegaskan betapa pentingnya keberadaan content creator pada zaman digital ini.